Monday 18 May 2015

Wakil Sekretariat MUI: Baca Al'quran Pakai Langgam Jawa Adalah Konyol

 aneka - Wakil Sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen bilang, membaca Alquran gunakan langgam Jawa di Istana Negara, udah malu-maluin Indonesia didunia internasional. Tengku merasa tidak sedikit kesalahan, baik dari sudut tajwid, fashohah, & cengkoknya. 

menurutnya, pembacaan ayat-ayat Alquran memakai langgam Jawa yakni faktor konyol. Dalam Alquran sudah diterangkan kitab suci itu diturunkan dengan huruf & bahasa Arab ori. 

Jadi pembacaannya juga wajib serasi pada saat Alquran diturunkan ke bumi. "Ibadah itu telah digariskan Allah & Rasul-Nya. Dalam Alquran dijelaskan bahwa Alquran itu diturunkan dalam lisan Arab original. Nabi pun menyampaikan Alquran dalam dialek Quraisy, jadi pembacaannya mesti sama seperti Alquran itu diturunkan," ujar Tengku seperti dilansir Republika, Ahad (17/5). 

diluar itu, Tengku bilang, lagu untuk pembacaan Alquran sendiri udah diatur para Qurra yg ada didunia. "Lagunya yg telah disepakati para Qurra tingkat dunia merupakan lagu standar yang sejauh ini ada yaitu rast, sikkah, jaharkah, husaini bayati, hijaz, shoba, nahqand, atau Ajami," menurutnya. 

Ia pula menilai terdapat keanehan kalo Alquran dibaca menggunakan langgam tertentu seperti lagu Indian, Cina, Batak, seriosa, Jawa, Sunda, dll. "itu bisa merusak keindahan Alquran sendiri. Bayangkan lah bila irama Jawa dinyanyikan dengan irama seriosa, yang ada penciptanya bakal protes & keindahannya hilang," ujar Tengku. 

sebelumnya diberitakan dalam suatu acara di Istana Negara yang dihadiri Presiden Joko Widodo, deretan menteri & perwakilan negara sahabat, dibacakan ayat suci Alquran dalam langgam Jawa.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 aneka content