Tiap malam Sampai Shubuh, Pak Tua Ini Menambal Jalan Sendirian
Pria yang biasa dipanggil Pak Tuwek (Pak Tua) itu rela menyisihkan waktunya untuk menambal jalan berlubang yang setiap hari dilaluinya sebagai tukang becak.
Sepertinya Usia, tidak membuatnya lemah. Habis narik becak, pukul 21.00 seperti biasa dia memulai aktivitas mulianya itu. Jalan berlubang yang ditambal menurutnya bisa mencelakakan orang. Kadang juga karena permintaan warga sekitar. "terakhir kali saya menambal Jalan Tembaan, Gembong Tebasan, dan Tambak Rejo," ujar pria asli Surabaya itu.
Satu lubang biasanya dikerjakan sampai beberapa hari. Berbekal palu ukuran sedang, Pak Dul memecahkan batu-batu besar yang diangkutnya menjadi pecahan kecil. Selain batu, lubang itu ditutup dengan sisa aspal yang ada dijalan. Dia memulai pekerjaanya itu pukul 21.00 sampai menjelang subuh. Sekali angkut, dia bisa membawa 200-300 kg batu dan aspal di becaknya.
Pak Dul yang bekerja sebagai tukang becak sejak 1968 itu mengatakan, dirinya kadang mendapat ucapan terima kasih dari warga. Tapi, ada juga yang menganggapnya sebagai orang gila. "Kon iku wong gendeng. Lapo ngono iku? Oleh duit ta?" kata Pak Dul, menirukan beberapa orang yang mengejeknya sebab menambal lubang di jalan tanpa diupah oleh siapa pun.
Tapi, Pak Dul tidak peduli. Dia tetap menambal lubang jalan yang membahayakan. "Pokoknya, kalau naik becak mak yut-yut dan bikin oleng atau mau jatuh, embong itu harus ditambal," kata pria yang udah ubanan itu.
Selain memikirin becaknya, dia juga memikirin keselamatan pengendara yang lain. Menurutnnya, jalan rusak bisa membuat motor jatuh. “Nah kalau jatuh dan ditabrak mobil dari belakang gimana?" ujarnya.
0 komentar:
Post a Comment